Tiba-tiba saja aku pengen posting tentang ini. Tadi saat bersantai setelah makan siang bekal dari rumah, tiba-tiba saja aku teringat sedikit tentang Taichi Master, film Jet Li yang beberapa tahun lalu sempet cukup populer. Aku ngga begitu inget banget ceritanya, yang kuingat hanya sedikit adegan saat Jet Li tokoh utamanya dilanda depresi yang teramat sangat sehingga menjadi gila. Lantas ada adegan dimana seorang laki-laki tengah memikul tumpukan besar kayu bakar di punggungnya, dan tiba-tiba datang saudaranya yang mengabarkan bahwa istri laki-laki tersebut telah melahirkan bayinya dengan selamat.
"Kakak pulanglah segera, istrimu telah melahirkan anakmu dengan selamat"
Jawab si kakak, "Kamu duluan sajalah, kayu bakar di punggungku ini cukup berat, aku tidak bisa berjalan cepat"
"Kenapa tidak kamu taruh saja dulu beban di punggungmu itu, dan segera berlari pulang, kebahagian sudah menunggumu dirumah" jawab si adik. Sejnak si kakak tertegun dengan kata-kata adiknya itu dan akhirnya dia letakkan tumpukan kayu bakar dari punggungnya dan segera berlari pulang.
Si tokoh yang diperankan Jet Li, yang juga mendengar percakapan itu lantas ikut tersadar, dan sembuh serta mempunyai semangat untuk meneruskan hidupnya lagi.
Makna yang ingin kutuliskan di sini dari sedikit cerita Taichi Master tersebut adalah, bahwa kita seringkali lebih terfokus pada beratnya beban kehidupan yang kita alami (ditinggal mati keluarga, beban ekonomi dll) sehingga melupakan bahwa selain beban dan kesedihan, dalam hidup kita pasti juga ada hal-hal yang membahagiakan.
Pengalaman yang kualami sendiri dalam hidupku, bertahun-tahun aku sering ngerasa sedih, ngga bahagia dan akibatnya hidupku seolah berhenti. Ngga ada tujuan semuanya mengalir saja tanpa ada yang pasti. Sampai suatu saat ada hal yang menyadarkanku, bahwa aku ngga akan pernah ngerasa bahagia seumur hidupku kalo beban berat di otakku itu selalu kubawa.
Akhirnya kucoba melepaskan semua beban itu dan mengalihkan pikiran ke hal-hal lain yang lebih positif, dan sekarang aku memang benar-benar merasa hidupku lebih bahagia. Dan itu sama dengan kisah di Taichi Master yang kutulis diawal.
Kenapa aku ngga segera menyadarinya ya? butuh waktu bertahun-tahun, seingatku sekitar 3 th aku lebih suka memikul beban teramat berat di pikranku ketimbang meletakkannya dan menggantinya dengan kebahagian.
(mengingat kebegoanku sendiri)