Tuesday, November 13, 2007

Aku Layak Bersyukur...

Beberapa waktu kemarin, tetangga depan rumahku, bapak-bapak umurnya sekitaran 40an. Manggil aku pas kebetulan aku lewat depan rumahnya "mas punya uang 10 rb ngga, pinjemin saya dong." Duh itu kalimat yang sepertinya sudah agak lumayan lama ngga kudengar lagi. Jujur aja dulu sering banget dia ngucapin kalimat itu. Setelah kuamati, ternyata bukan cuma bapak itu aja yang berusaha ’ngutang’ ma aku. Lho koq?


Wah aku juga sebetulnya teramat sangat heran, karena menurutku aku juga ngga bisa dibilang berkelebihan. Lama-kelamaan aku baru ngerti kenapa beberapa tetangga berusaha ngutang ke aku, bukan bermaksud sombong kalo ternyata segala yang kelihatan di aku & keluargaku (mungkin pakaian, makanan juga isi rumah) kami seringkali terlihat lebih bagus ketimbang mereka -walaupun menurutku aku biasa-biasa saja- mungkin itu yang dilihat kami lebih berkecukupan. Terlebih aku & istri sama-sama bekerja.


Rasanya aku harus bersyukur banget, ternyata hidupku yang kupikir miskin kekurangan, ternyata kami dilihat lebih oleh orang lain walaupun aktualnya belum tentu aku lebih dibanding mereka.


(saat nulis sambil ngitung utang yang masih banyak...)

Tuesday, November 6, 2007

Stesha Rania Frydanita Missel

Stesha Rania Frydanita Missel, nama anak perempuan pertamaku. Aku udah pernah posting tentang arti nama yang kupilihkan untuk putriku itu, tapi jujur aja aku ngga pernah tau apa arti Rania.


Saat itu aku dapat ide ngasih nama Rania setelah nonton Oprah Show dengan bintang tamu seorang ratu (cantik tentunya) dari Yordania bernama Rania. Menurutku nama itu indah & cantik seindah dan secantik sang ratu Yordania tersebut.


Hari ini saat blogwalking di salah satu blog, tepatnya di sini aku baru tau arti Rania.


Di bagian Arabic Boys Names tercantum, Rana, Rania berarti Kesukaan.


Sedang di bagian Arabic Girls Names tercantum Raniah yang berarti Mempesona.


Sejauh ini kurasa sudah tepat memberikan nama itu buat putriku, mudah-mudahan besar nanti dia mempesona dan menjadi kesukaan banyak orang.



Stesha = Yang dimahkotai


Rania = Kesukaan / mempesona,


Frydanita = dari kata Friday Night (a)


Missel = Bulan mei adiknya Hassel

Hoby Baru

Sejak mulai nyoba-nyoba ngeblog beberapa bulan lalu sama sekali ngga kebayang aku mo nulis apa diblog. Aku cuma tertarik melakukan sesuatu yang belum pernah kulakukan, just it.


Dan dari berjalannya waktu, ternyata itu memunculkan hoby baru yaitu, blogwalking, istilah keren untuk jalan-jalan berkeliling di dunia blogosphere. Saking asyiknya blogwalking jadi seringkali aku malah kelupaan untuk menulis sesuatu untuk diposting. Payah! (ada sedikit kekuatiran juga aku bakalan ngecewain temen-temen yang mungkin rajin buka blogku untuk melihat ada apa yang baru kutulis, hehehe..asli narsis kayanya karena toh belum tentu aku punya pengunjung setia hehehe..)


So daripada ngga nulis apa-apa, makanya aku posting tulisan ini, sekedar pemberitahuan barangkali kalo ada yang nyasar ke blogku, trus ngga ada posting terbaru, maafin aku, bukan bermaksud sengaja ngga nulis lagi tapi ini karena aku pasti lagi keasyikan blogwalking. oia biasanya aku blogwalking di sini.


Ngga ada alasan khusus kenapa mesti blogwalking di situ, tapi yang pasti sih komunitas bloger wordpress jauh lebih banyak dan rasanya jauh lebih susah untuk blogwalking di blog-blog pengguna Blogspot (atau mungkin aku yang ngga tau barangkali...)


Tapi suer, blogwalking di situ tadi asli bikin ketagihan, ada banyak blog hebat disana yang bikin aku selalu kangen untuk selalu membuka top postingan setiap harinya (meski sebetulnya jadi bikin minder karena aku belum bisa nulis sesuatu yang berbobot seperti mereka-mereka..) by the way, aku masih tetep berusaha nulis koq.


Buat yang udah pernah mampir, makasih banyak ya, walopun ngga ngasih komentar, ngga apa karena mungkin tulisan-tulisanku emang belum layak dikomentari.

Monday, November 5, 2007

Balada Lontong Kupang..

Akhirnya aku berkesempatan mengunjungi Jawa Timur, tepatnya ke Surabaya dan Malang hari rabu-kamis kemarin (31okt - 1 Nov). Aku sama sekali buta dengan daerah-daerah di Jatim, meskipun sebetulnya lebih dekat dengan kota kelahiranku Klaten, tapi ya karena emang ngga pernah ada keperluan ke Jatim aku ngga pernah sampai ke sana.


Begitu sampai di Juanda, bandara di Surabaya, sesaat setelah sarapan nasi goreng kepiting yang ngga ketahuan kaya gimana bentuk kepitingnya, aku dengan 2 orang rekan di Surabaya melanjutkan perjalanan ke Malang.


Malang sekali karena ternyata saat itu, rabu pagi, di daerah sekitar Porong warga sekitar tengah mengadakan demonstrasi massal, menuntut pemerintah menghentikan buangan lumpur Lapindo ke kali Porong. Alhasilnya perjalanan ke Malang yang seharusnya bisa ditempuh 2 jam terpaksa batal daripada seharian terjebak macet karena semua akses dari Surabaya ke Malang begitu juga sebaliknya ditutup total oleh warga. Berspekulasi tetap melanjutkan perjalanan beresiko terjebak seharian di jalan. Akhirnya terpaksa kami putar balik dan merubah rencana perjalanan menjadi perjalanan kuliner :-), karena kebetulan di daerah sekitar Sidoarjo terdapat makanan khas yang cuma ada di situ, Lontong Kupang. (Kupang itu sejenis kerang yang ukurannya kecil kira-kira sebesar kuku kelingking orang dewasa)


Berbekal rasa penasaran karena promosi pak Erwin yang bercerita bahwa Lontong Kupang itu enak sekali, aku ikut saja diantar mereka ke warung Lontong Kupang yang terenak. Ternyata tampilannya emang cukup unik dan emang belum pernah kulihat sebelumnya, lontong dengan ratusan kerang kecil-kecil dengan banyak kuah (sayang ngga sempat kufoto ;-( ).


Kalo soal rasanya sih menurutku biasa aja, ngga terlalu istimewa, kuahnya asem manis gitu kalo di klaten mirip dengan rasa Tahu kupat. Cuma mungkin buat ornag Surabaya dan sekitarnya mungkin lezat banget, buktinya pak Erwin dan pak Harianto yang menemaniku sampai nambah :-). Dan warung itu juga rame pengunjungnya.


Lumayanlah daripada kesel batal ke Malang hari itu...


Malam harinya, di hotel aku cerita ke Yossy temanku yang ngantor di Surabaya kalo tadi siang menu makan siang tadi Lontong Kupang, ada sedikit mimik heran dan geli di wajahnya. Dan pertanyaan yang diajukannya, ’Kamu doyan ya? kalo tau cara mancing Kupangnya mungkin kamu ngga akan mau lagi makan lho."


"Kenapa?" tanyaku heran, setengah ketawa dia jelasin kalo Kupang itu mancingnya pake alat semacam tongkat di lumuri kotoran manusia, dan begitu udah banyak Kupang yang nempel di situ trus tongkat itu diangkat dan Kupang-kupangnya diambil.


Nah Lo... aku cuma bengong ngga bisa komentar... (Tapi gimanapun cara mereka mendapatkan Kupangnya toh orang Surabaya (Sidoarjo) dan sekitarnya kelihatannya suka dengan makanan itu...)