Hari ini aku denger beberapa keluhan temanku tentang utang kartu kreditnya. Sepertinya berat banget hidup mereka gara-gara itu. padahal sepintas dari luar sih kelihatan mereka orang-orang yang mampu, berpakaian bagus, keren, posisi di pekerjaan cukup bagus. Tp ternyata itu hanya luarnya saja..
Aku juga sebetulnya punya utang kartu kredit juga yang jumlahnya mungkin beberapa kali lipat gaji sebulanku, tapi aku koq ngga ngerasa beban yang segitu berat seperti yang dirasa temen-temenku ya? Atau mungkin utang mereka jauh lebih besar barangkali ya?
Tapi yang namanya utang toh sama aja, besar atau kecil. Yang terkadang jadi persoalan masalah cara kita mengelola utang kartu kredit saja. Sepertinya teman-temanku itu belum memprioritaskan masalah pembayarannya, atau malah terkesan cuek toh tagihan cuma beberapa ratus ribu ini.
Dulu aku juga pernah mengalami hal itu, menganggap enteng pembayaran tagihan kartu kredit dan cuek-cuek aja membelanjakan uangku untuk hal-hal lain yang menurutku lebih menyenangkan walaupun kadang ngga perlu. Akhirnya pada saatnya tagihan jatuh tempo lantas kelabakan karena ternyata uang yang kita miliki tak lagi cukup untuk membayar tagihan, terpaksa pasrah ngomong "yaudah di denda juga ngga apa" ke staff bank penyedia kartu kredit saat mereka menelpon.
Belajar dari pengalaman dan dari info-info dari para ahli perencana keuangan ( Safir Senduk ), ternyata kesalahan terbesar hampir semua pemegang kartu kredit (mungkin juga semua pemilik utang) adalah Mengabaikan membayar. Sebagian besar orang lebih suka menggunakan uang yang dipunyai untuk berbelanja ketimbang untuk membayar utang.
beruntung aku membaca Tips dari pak Safir Senduk
Biasakan menyisihkan (maksimal 30%) terlebih dulu pendapatan untuk membayar utang, baru setelah itu gunakan sisanya untuk kebutuhan hidup yang lain.
Aku ngga akan bercerita tentang itu lebih lanjut, kalo ingin tau sebaiknya cari aja buku karangan beliau berjudul "Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngga Bisa Kaya" di Gramedia.
Beberapa bulan lalu aku mulai mencoba tip-tip dari buku tersebut, terutama aku mulai selalu meyisihkan 30% dari pendapatanku untuk membayar cicilan kartu kreditku.
Dengan pembayaranku yang tetap setiap bulannya dan selalu di awal bulan, sekarang aku hampir ngga mempunyai masalah lagi dengan utang kartu kreditku dan utang-utangku sedikit demi sedikit pasti berkurang.
No comments:
Post a Comment