Thursday, April 26, 2007

Mengubah Sikap Dengan Bicara dan Bahasa

Materi oleh:
Chuck Gallozzi

PUASLAH ANDA JIKA TIDAK PUAS
Anda belum puas? Menurut Anda mestinya bisa lebih baik? Selamat! Anda di jalan yang tepat untuk terus maju. Mengapa? Karena benih kemajuan, ada dalam kebutuhan akan perbaikan.

Setiap langkah maju, dibarengi dengan berbagai tanggungjawab dan masalah baru. Dalam upaya menyelesaikan masalah-masalah baru inilah, yang namanya kemajuan terjadi. Dengan kata lain, masalah adalah harga untuk kemajuan. Masalah adalah kunci untuk kemajuan. Dalam konteks pribadi atau sosial, perhatian kita semestinya difokuskan pada arah yang dituju, dan bukan pada kecepatan atau laju. Ketidakpuasan adalah prasyarat untuk maju, dan keluhan tanpa tindakan akan menciptakan buntu.

TIDAK USAH TAKUT BERBUAT SALAH
Kesalahan adalah teknis, bukan normatif. Benar dan salah adalah teknis, pahala dan dosa adalah normatif. Dosa itu jelas salah (normatif), tapi yang salah tidak selalu berujung dosa (teknis). Tak usah takut berbuat salah, jika kesalahan itu cuma masalah teknis. Takutlah berbuat dosa, tak usah takut berbuat salah. Dan ketahuilah, sepanjang kesalahan itu adalah kesalahan baru, maka itu artinya tetap maju.

UNTUK MAJU, GUNAKAN "BELUM" DARIPADA "TIDAK"
Biasakan kata "belum" untuk menggantikan kata "tidak", jika Anda ingin terus maju.

Gantilah:
"Saya TIDAK bisa"
"Saya TIDAK tahu bagaimana melakukannya"
"Saya TIDAK bisa menyelesaikannya"

Dengan:
"Saya BELUM bisa"
"Saya BELUM tahu bagaimana cara melakukannya"
"Saya BELUM bisa menyelesaikannya"

Pergantian sederhana ini akan merubah 'negative thinking' menjadi 'possibility thinking'.

UNTUK MAJU, MUNDURLAH DAHULU
Jika Anda mengalami SETBACK (kemunduran);
Tak perlu melakukan STEP BACK (langkah mundur);
Sebaliknya, bersiaplah untuk COMEBACK (kembali ke jalur).
Pelajari kemunduran itu, dan temukan kesempatan dan peluang baru.

TAK USAH TAKUT MENGAMBIL RISIKO
Mark Twain pernah berkata, "Duapuluh tahun dari sekarang, kamu akan lebih kecewa atas apa-apa yang tidak kamu lakukan, dari pada apa-apa yang kamu lakukan. Eksplorasilah, bermimpilah, temukanlah."

JANGAN PERTANYAKAN LAGI APA YANG SUDAH ANDA PUNYA

Jangan bertanya, "Apakah saya punya bekal untuk sukses?"
Bertanyalah, "Apakah saya mau menanggung ongkos untuk sukses?"

Apa ongkos untuk sukses? Ongkos untuk sukses adalah 4D:
- Desire;
- Discipline;
- Determination;
- Dedication.

Tanpa perjuangan, tak akan ada kemajuan. Siapa yang mau merdeka tanpa konfrontasi, adalah mereka yang mau panen tanpa mengolah tanah. Mereka menginginkan hujan yang tanpa petir dan halilintar. Mereka meminta lautan tanpa ombaknya.

LIHATLAH DENGAN LAYAR LEBAR
Hidup ini bukanlah dengungan lebah. Ng...ng...ng...ng...
Di mana hanya satu "ngk..." akan langsung memastikan bahwa itu bukan lagi dengungnya lebah.
Di dalam kehidupan, satu kesalahan tidak akan langsung berakibat kematian.

Dalam dunia olah raga, atlet terbaikpun pasti pernah kalah. Dan atlet terburukpun juga pasti pernah menang. Sasaran Anda bukanlah menangguk laba sepanjang tahun, tanpa pernah rugi sekalipun. Sasaran Anda adalah lebih banyak laba daripada rugi. Dengan konsistensi, pada akhirnya Anda akan tetap laba.

HINDARI PENYESALAN
Ingatlah, siapa memberi yang terbaik, tidak akan pernah menyesal. Begitu pula Anda.

PILIHLAH DENGAN BENAR
Apa yang jadi pilihan Anda, menjadikan Anda.

TAK USAH MEMBELA DIRI, BELA HARGA DIRI
Jangan coba menggeser tudingan. Untuk tepat menuding, perbaikilah diri.

GUNAKAN WAKTU DENGAN BIJAK
Sadarilah, jika Anda punya waktu untuk berkeluh kesah tentang sesuatu, maka Anda punya waktu untuk melakukan sesuatu tentang hal itu.

BERTANGGUNGJAWABLAH
W Page Pitt, mantan kepala departemen jurnalisme di Marshalll University, orang yang 97% buta matanya, pernah ditanya, "Mendingan mana, buta, tuli atau lumpuh?" Ia menjawab, "Tidak satupun! Tidak bertanggungjawab, kurang ambisi, kurang semangat, adalah penghalang yang sesungguhnya."

BERSYUKURLAH DENGAN BERANI
Sikap pengecut adalah ketidakpuasan akan masa lalu, rasa hambar tentang saat ini, dan ketidakpercayaan akan masa depan. Tidak bersyukur atas berkah hari kemarin, apatisme terhadap peluang hari ini, dan tak punya kekuatan untuk hari esok. Ketidaksadaran akan keindahan, ketidakpedulian akan sesama, dan ketidakyakinan akan janji Tuhan. Ketidaksabaran pada waktu, kekerdilan pikiran, dan kekurangajaran pada Pencipta.

HARKAT DAN MARTABAT
Jika berharap menaikkan harkat dan martabat, hindari posisi terjerat. Jika berharap menjadikan diri sendiri lebih baik, hindari merasa lebih baik dari orang lain.

AKHIRNYA
Pada AKHIRnya, segala sesuatu akan menjadi lebih baik. Dan jika saat ini 'tidak' lebih baik, itu bukan AKHIR segalanya.

Ubah sikap Anda dengan bicara dan bahasa.

QA-Communication
http://speaking.indodigest.com

No comments: