Beberapa waktu kemarin, tetangga depan rumahku, bapak-bapak umurnya sekitaran 40an. Manggil aku pas kebetulan aku lewat depan rumahnya "mas punya uang 10 rb ngga, pinjemin saya dong." Duh itu kalimat yang sepertinya sudah agak lumayan lama ngga kudengar lagi. Jujur aja dulu sering banget dia ngucapin kalimat itu. Setelah kuamati, ternyata bukan cuma bapak itu aja yang berusaha ’ngutang’ ma aku. Lho koq?
Wah aku juga sebetulnya teramat sangat heran, karena menurutku aku juga ngga bisa dibilang berkelebihan. Lama-kelamaan aku baru ngerti kenapa beberapa tetangga berusaha ngutang ke aku, bukan bermaksud sombong kalo ternyata segala yang kelihatan di aku & keluargaku (mungkin pakaian, makanan juga isi rumah) kami seringkali terlihat lebih bagus ketimbang mereka -walaupun menurutku aku biasa-biasa saja- mungkin itu yang dilihat kami lebih berkecukupan. Terlebih aku & istri sama-sama bekerja.
Rasanya aku harus bersyukur banget, ternyata hidupku yang kupikir miskin kekurangan, ternyata kami dilihat lebih oleh orang lain walaupun aktualnya belum tentu aku lebih dibanding mereka.
(saat nulis sambil ngitung utang yang masih banyak...)